Sponsors

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 22 Mei 2011

Beli Gula (?)

Haloo ..
Tiffany disini (?)
Aku maru bahas globalisasi dari segi sosial , yaitu tentang sikap kita ke orang tua kita ;)

Hmm, jadi kita mulai dari definisi dulu, 
Dari wikipedia.com,
orangtua punya peran penting buat mendidik anak2nya :D
iya dong, semua tau kan?
banyak sebutan untuk ortu,
mama papa, bapak ibu(k), mami papi, mom dad, mbok pak dll. hehe

Kalo aku sih manggilnya Ibuk sama Bapak :D
Kata Ibu(k), manggil ortu nggak usah nggaya2 pake Mama Papa segala hehe, namanya juga orang Indonesia, ya manggilnya gitu:)

Nah, aku punya cerita yang masih fresh :D
Jadi, pagi ini aku & adek2ku bangun agak siang (libur yee)
Ibu(k)ku nyuruh kita beli gula, itu pas jam 8-an apa setengah 9 gitu, ee baru beli siang ini:D
jam 2 wwkwk. yang beli adekkku hehe aku dirumah nge blog:P

Padahal, kalo kita minta dijemput mau nya cepetan :merenung:

Yaampun jahat ya aku(?)
hmm, itulah globalisasi. Kita maunya semua nurutin kita, padahal, ortu yang udah dari kecil ngerawat kita sering nggak dipeduliin:'(

Sekian post ini semoga bisa direnungkan:')

Cerpen "Gara-Gara Internet"

Doni seorang anak yang pandai dan cerdik dengan anak-anak lain seusianya. Kehidupan Doni seakan tiada hari tanpa membuka internet, Doni anak laki-laki yang sekarang duduk dibangku SMP di ibukota.
Hampir setiap hari dia melihat laptop dan membuka internet, kadang-kadang sampai waktu tidur dan belajarnya dilupakan, dia sibuk mengutak-atik keyboard dan layar monitornya dengan melihat situs-situs di internet.
Disekolah pun Doni selalu membuka internet, walaupun pelajaran itu tidak memerlukan informasi dari internet. Dia sering buka situs-situs sosial dan mengganggu saat dia belajar di sekolah.
Suatu saat karena Doni terlena dengan situs-situs sosial di internet sampai pekerjaan-pekerjaan rumahnya terlupakan. Keesokan harinya pada waktu sekolah, Doni kebingungan dan gelisah karena pekerjaan rumah yang diberikan Pak Guru cukup banyak dan tidak dapat diselesaikan pada waktu itu juga ditambah matanya yang ngantuk karena tadi malam tidur sekitar jam 02.00 malam karena asyik ngobrol di salah satu situs social di internet.
Bel masuk sudah berbunyi, muka Doni merah padam. Merasa malu dan takut dimarahi Bapak Guru. Selain itu juga karena dia ngantuk. Pak Guru masuk kelas dan menanyai apakah semua sudah mengerjakan pr, Doni dengan menunduk tunjuk jari belum mengerjakan pr. Pak Guru menanyai Doni kenapa tidak mengerjakan pr, Doni beralasan tadi malam mengurus ibu yang sedang sakit.
Kejadian waktu itu tidak membuat Doni sadar, setiap hari dia selalu buka situs-situs sosial di internet tanpa mengenal waktu.
Ujian semester pun sudah dekat tinggal tiga hari lagi, Doni sangat kebingungan karena dia belum paham semua mata pelajaran yang diajarkan selama satu semester ini. dia setiap hari kejar satu malam, walaupun begitu semua materi tidak dapat masuk karena Doni belajar juga disambi ngobrol jejaring sosial di internet itu.
Setelah pembagian rapor kenaikan kelas sudah ditangan orang tua Doni, Ayah Doni merasa terkejut karena Doni tidak naik kelas dan dengan ranking yang mengenaskan ranking terakhir. Orang tua Doni pun menanyainya apa penyebab Doni tidak naik kelas. Doni pun menjawab semua yang dilakukannya selama satu semester ini. orang tua Doni sangat kecewa dan mulai saat itu fasilitas jaringan internet untuk Doni diambil kembali, laptop tidak boleh dibawa ke sekolah.
Oleh Dias Oktri Raka Setiadi

Permasalahan Pendidikan di Indonesia

Dias berkata,
Teman-teman pastilah tahu pendidikan adalah salah satu indikator kualitas penduduk. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang tercapai, semakin tinggi pula kualitas SDM yang dimiliki negara. Secara umum, tingkat pendidikan penduduk Indonesia masih tergolong relatif rendah. Akan tetapi, tingkat pendidikan masyarakat tersebut senantiasa diupayakan untuk selalu ditingkatkan dari tahun ke tahun. Perhatikan data yang saya himpun dari Biro Pusat Statistik Nasional tahun 2001 berikut!










Masalah yang memengaruhi rendahnya tingkat pendidikan di negara kita, yaitu kurangnya kesadaran kita akan pentingnya pendidikan; sehingga tidak perlu sekolah terlalu tinggi, rendahnya SDM dan dana bagi rakyat kecil mungkin juga titik awal masalah memengaruhi rendahnya tingkat pendidikan dinegara tercinta kita teman.

Sesuatu masalah pun akan menjadi dampak bukan teman? Dampak dari rendahnya tingkat pendidikan penduduk adalah kemampuan kita dalam memahami dan menghadapi kemajuan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini.


Pemerintahpun berupaya menanggulanginya yaitu dengan memeratakan memperluas memperoleh pendidikan, dengan program (wajib belajar) 9 tahun, menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi dan lebih khusus siswa yang kurang mampu.

Memang pendidikan sangat penting sebagai ujung tombak kemajuan suatu negara, apalagi di era globalisasi ini yang semuanya memerlukan ilmu teknologi dan pengetahuan yang terus berkembang. Mari kita semua bulatkan tekad dengan semangat maju tanpa mundur untuk belajar, belajar dan belajar dengan giat dan membanggakan serta mewujudkan cita-cita pendahulu kita untuk menjadikan Negara Indonesia negara maju tetapi memiliki moral tinggi.
(dias, 22 Mei 2011)


Sabtu, 21 Mei 2011

Hilangnya Kehormatan Wanita


Dias berkata,
Mungkin ini salah satu masalah yang terjadi karena perkembangan zaman dan era globalisasi yang salah yaitu semakin rendahnya penghormatan terhadap sisi-sisi kemanusiaan, lebih tekankan lagi pada kaum wanita teman. Ini bukan hanya bualan belaka, tetapi fakta nyata yang terjadi di dalam masyarakat kita saat ini.

Di artikel ini saya akan membawa sebuah peristiwa globalisasi dengan wanita.Saya tadi sudah menyinggung sedikit di awal tulisan ini teman, kini semakin rendah penghormatan serta perlindungan terhadap hak-hak wanita. Sekarang justru wanita sebagai keuntungan oleh beberapa pihak. wanita yang dianggap "mahluk lemah" menjadi buruan empuk bagi para pemburu keuntungan tersebut. Apa yang di rubah dari sosok wanita tersebut? iya menurut aku adalah tubuh dan pesona wanita tersebut. Sebagai contoh, tetapi bila contoh aku kira sudah banyak sekali baik yang kita sadari maupun yang tidak disadari oleh sosok wanita. seperti jual beli gadis ABG bahkan anak di bawah umur, pelacuran wanita, dll.

Walaupun begitu ada juga yang menggunakan wanita tapi si wanita tidak sadar, seperti iklan-iklan TV yang menggunakan model-model wanita, lihatlah bagaimana mereka berlenggak lenggok di depan kamera dengan pakaian saksi, atau ada juga acara televisi pun serupa. Amati juga bagaimana para artis ABG harus memakai pakaian acting yang seksi demi meningkatkan ratting. Namun ironisnya semua itu terkadang tidak disadari oleh para wanita. Mereka seakan justru mabuk kepayang menikmatinya.

Kita sebagai masyarakat global memang tidak mungkin menghindar atau bahkan melawan globalisasi. Kita harus menyadari bahwa kita makhluk sosial yang saling bergantung satu samma lain. Maka solusinya mau tak mau kita sebagai masyarakat global harus hadapi globalisasi itu.
Tetapi kita seharusnya bisa memilih dan mengkontrol segala perilaku, kita pilih yang bagi kebudayaan ataupun kebiasaan di sekitar kita itu pas dan bila itu tidak sesuai dengan perilaku budaya kita, lebih baik kita menolaknya.
(dias, 21 Mei 2011)

Jumat, 20 Mei 2011

Akibat Globalisasi 2

Dias Berbicara,
Tentu saja teman-teman tahu bahwa globalisasi membawa dampak positif dan negatif. Bila kita tidak secara bijak dan hati-hati, salah-salah kita terjerumus dengan kejamnya kehidupan diera globalisasi ini bukan?
Kali ini saya akan memberikan beberapa akibat globalisasi bagi kependudukan di Indonesia khususnya, karena globalisasi kita kenal dengan adanya urbanisasi, apakah urbanisasi itu? Urbanisasi menurut KBBI sebagai berikut ur·ba·ni·sa·si n 1 perpindahan penduduk secara berduyun-duyun dr desa (kota kecil, daerah) ke kota besar (pusat pemerintahan).

Urbanisasi memberi banyak sisi positif tetapi juga besar menyumbangkan dana negatif bagi kualitas maupun kuantitas kependudukan, itulah yang saya tangkapd dari berbagai perbincangan didunia maya maupun melalui beberapa buku-buku reverensi. Pertumbuhan penduduk yang pesat dan tidak rata ditambah tanpa diimbangi dengan pencapaian kualitas sumber daya manusia yang tinggi, akan menghasilkan munculnya berbagai permasalahan kependudukan.
Seperti kemiskinan, kemiskinan bukan hal yang sepele, karena itu juga mempengaruhi kesejahteraan negara teman. Kesehatan pun juga menjadi permasalahan dari masalah kependudukan yang didukung keadaan lingkungan yang kurang sehat dan bersahabat dapat membantu pencampaian tujuan menurunnya kesehatan masyarakat.
Jumlah penduduk yang besar juga berakibat kurang baik, oleh sebab itu pada masa pemerintahan orde baru digalangkan program Keluarga Berencana (KB) dengan motto "Dua anak lebih baik".
Untuk menanggulangi kepadatan penduduk dan pemerataann penduduk juga diadakan program transmigrasi. Tahukah teman, program transmigrasi pertama pada zaman? iya pada zaman Belanda, karena penduduk di Jawa sudah banyak sedangkan pulau-pulau lain belum terlalu terisi dengan penduduk yang sepadan.
Pergaulan yang kurang baik seperti, mabuk, narkoba dan lain-lain juga berperan aktif membuat permasalahan penduduk apalagi sudah masuk ke pergaulan remaja.
Itu saja yang dapat saya sampaikan, makasih teman-teman.
Mari kita bulatkan tekad, membantu dan menyuport segala kebijakan dan program pemerintah dengan tujuan peningkatan kualitas hidup negara, dan kita jaga diri kita, keluarga kita, sahabat kita, dan seluruh handai tolan untuk menjaga diri kita dari beberapa sisi negatif globalisasi seperti mabuk, narkoba, maupun seks bebas dengan mengatakan "tidak" untuk mempertahankan dan memperbaiki moral bangsa. (dias, 20 May 2011)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More